Sebelum membahas kapan terjadinya tahun kabisat dan apakah definisi aslinya, alangkah baiknya jika kita mengetahui definisi satu tahun terlebih dahulu. Seperti kita ketahui, sistem penanggalan yang dipakai secara umum di dunia adalah Sistem Penanggalan Solar( Penanggalan Syamsiyah/Matahari ) dan Sistem Penanggalan Lunar( Penanggalan Qomariyah/Bulan ). Sebenarnya selain 2 sistem penanggalan itu masih ada beberapa sistem penanggalan yang lain seperti Sistem Penanggalan Lunisolar, Sistem Penanggalan Fiskal, Sistem Penanggalan Persetujuan, dan Sistem Penanggalan yang didasarkan pada pergerakan Venus. Diantara 2 sistem penanggalan yang dipakai secara umum tersebut, sistem penanggalan Solar adalah sistem yang sementara paling banyak dipakai oleh manusia di dunia.
Menurut berbagai sumber tepercaya dan literatur-literatur ilmiah yang ada, 1 tahun dalam kalender Syamsiyah terdiri dari 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45,1814 detik. Jadi, menurut sumber ilmiah yang didasarkan pada lamanya proses revolusi bumi terhadap matahari, 1 tahun dalam kalender Syamsiyah tidaklah secara tepat 365 hari. Dikarenakan hal tersebut, jika kita mengasumsikan 1 tahun sebagai 365 hari dan membuang kelebihan jam, menit, dan detik sisanya, maka setiap empat tahun kita akan mengalami kekurangan hampir satu hari ( 23 jam, 15 menit, 0,7256 detik). Untuk mengatasi hal ini, setiap empat tahun sekali (tahun yang bisa dibagi empat ), diberi satu hari ekstra yakni pada 29 Februari. Penambahan satu hari setiap 4 tahun sekali itulah yang kita sebut sebagai tahun kabisat seperti sekarang ini.
Apakah definisi tahun kabisat berhenti sampai di situ? Mungkin ada 1 hal yang kita lupakan. Proses penambahan satu hari setiap 4 tahun sekali tadi, terjadi dari pembulatan sisa jam, menit dan detik setiap tahun yang menghasilkan 23 jam, 15 menit, 0,7256 detik. Jika kita perhatikan, akumulasi tersebut tidaklah persis 1 hari sesuai dengan definisi kita yakni 24 jam dan diperlukan 45 menit 59,2744 detik untk menjadi 1 hari penuh. Hal inilah yang menyebabkan bahwa tahun kabisat tidak boleh hanya didefinisikan sebagai tahun yang habis dibagi 4.
Dikarenakan oleh hal di atas, akibatnya pada kurun waktu tertentu pada tahun kelipatan 4, tidak diperlukan penambahan 1 hari untuk mengimpaskan kekurangan tadi. Lantas, kapankah tahun kelipatan 4 yang bukan merupakan tahun kabisat itu? Jika kita hitung dalam kurun waktu 100 tahun, akan terjadi sebanyak 25 kali tahun kabisat. Jika kita mengakumulasikan kekurangan dalam pembulatan 1 hari selama 25 kali di atas, maka kekurangan 1 hari yang kita perlukan telah impas. Oleh karena itulah, tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4 namun bukan tahun kelipatan 100. Akan tetapi, untuk tahun kelipatan 400 tetaplah menjadi tahun kabisat. Hal ini sesuai dengan penghitungan yang telah dijelaskan di atas, namun dengan orientasi setiap 100 tahun sekali. Dengan demikian, tahun 100, 1700, 1900, 2100 bukanlah tahun kabisat. Namun begitu, tahun 400, 1600, 2000 merupakan tahun kabisat.
Demikianlah penjelasan ringan dari embun untuk teman-teman semua. Semoga artikel ini dapat sedikit membantu dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Jangan lupa sering-sering mampir di sini ya...
Have a nice Day...^_^
Bagus dan penting untuk menambah pengertian pada kita semua. From Bapak
itu bagus sekarang pengetahuan saya bertambah from your brother
Wah... saya cuman taunya kalau taun kabisat itu dateng 4 taun sekali aja.. Thanx atas info lengkapnya...